Rabu, 20 Juli 2011

Tolong menolong dan Tersenyum

Sore kemarin, ada hal yang membuatku tersenyum, bukan karena lucu, tapi bahagia *agak lebay deh.. tapi emang indah sekali pemandangannya..

Kemarin saat saya di mobil sedang bermacet-macet di seputar Kuningan, saya melihat ada tukang kue cubit yang kebingungan menarik gerobaknya karena dia berjalan melawan arah arus jalan, sehingga tidak memungkinkan untuk dia berjalan di jalan raya di daerah Kuningan, Jakarta tersebut. Si Tukang kue pun berniat menaikkan gerobaknya yang sepertinya cukup berat tersebut ke atas trotoar. Namun sepertinya ia cukup kesulitan. Dan pemandangan "indahnya" adalah tukang otak-otak bersedia membantu menarik gerobak tukang kue..

Sebenernya hal tersebut cukup simple dilakukan, tapi tidak semua orang yang lewat disana mau membantu begitu saja, hanya berlalu lalang saja, atau hanya iba, tapi tidak membantu *mungkin saya termasuk di dalamnya, karena posisi saya juga tidak bisa membantu.
Tapi hal kecil tersebut sungguh menyentuh, bahwa sebenarnya kita masih saling membutuhkan, entah dengan siapa, kapan dan apa pun, kita harus saling tolong menolong, bukan malah melihat lalu lewat begitu saja atau hanya iba.

Satu hal lagi yang saya syukuri sore itu adalah saat saya berjalan di jembatan komplek rumah, dn membuat saya merasa lengkap deh "indahnya" sore itu. Saya berpapasan dengan Ibu Jamu gendong, yang karena jalan sempit, saya harus bergantian dengannya, dengan senang hati saya menunggu si Ibu lewat dan memberikan senyum, lalu si Ibu Jamu pun senyum dan menegur *NOTE, kami tidak saling kenal..


Saya merasakan indahnya tersenyum.. Tersenyum itu tidak bayar lho.. jadi tidak ada salahnya menyebar senyum, karena dengan tersenyum, kita membagi satu kebahagiaan kita kepada orang lain.. Mari tersenyum..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar