Minggu, 03 Juli 2011

Tidung Island..

Jakarta - Beberapa tahun belakangan ini, pantai kembali menjadi perhatian, khususnya di dunia diving dan snorkling.. Berbodong-bondong orang melakukan penawaran untuk melihat keindahan biota Laut tersebut di lautan Indonesia.

Salah satu tempat yang saat ini ramai dikunjungi adalah Pulau Tidung, kurang lebih 2,5 jam perjalanan dari Muara Angke menggunakan perahu boat. Banyak travel "jadi-jadian" yang sekarang ini menggembar-gemborkan keindahan Pulau ini.

Dengan range harga 300.000-350.000 Rp, melalu travel-travel tersebut, kita sudah dapat mendapatkan semua fasilitas dari mulai berangkat sampai pulang.

Dari paket yang ada, akan termasuk kapal pulang pergi, penginapan dan makan selama di sana, alat snorkling, dan sepeda untuk berkeliling di pulau.

Biota laut di beberapa Pulau di sekitar Pulau Tidung, sangat dekat perairan, sehingga dapat terlihat dengan mudah, namun hal itu membuat saya cukup "meringis" karena cukup dekat dengan perairan, beberapa teman dalam grup seringkali menginjak karang-karang dan terumbu laut di sana. Seringkali terlihat patah, bahkan keberadaan perahu pun dapat merusak. Langsung terpikir bahwa karang-karang tersebut harus berusaha 100 tahun lagi untuk dapat kembali seperti sebelum patah..Ikan-ikan di sini tidak terlalu banyak, perlu cukup usaha untuk mencari nemo, yang pada trip kali ini tidak di temukan Nemo.

Pulau Tidung sendiri, terbagi menjadi Tidung Besar dan Tidung Kecil. Kedua pulau ini dihubungkan oleh Jembatan Cinta *konon katanya kalau sepasang kekasih berjalan di sepanjang jembatan ini sambil berpegangan tangan, akan awet sampai pelaminan.

Tidung Besar adalah pulau yang berpenghuni dan memang di tetapkan sebagai home stay para pengunjung. Sedangkan Tidung Kecil, hanya ada beberapa masyarakat yang tinggal di tempat tersebut.

Di ujung Tidung Kecil, kita dapat berziarah ke makam Panglima Hitam, sesuai dari cerita, Panglima Hitam adalah penemu Pulau Tidung, makam Panglima Hitam panjangnya kurang lebih 3 meter.Di ujung Tidung Besar, kita dapat berziarah ke makam istri dari Panglima Hitam. Karena kedua makam tersebut terpisahkan, mungkin menjadi penyebab dibangunlah Jembatan Cinta.






fanbaw1001 @detiktravel

Tidak ada komentar:

Posting Komentar